Sejarah Masjid Baitul Huda Jatimakmur
Dasar pemirikan timbulanya rencana membangun masjid di komplek perumahan ini adalah rangka memenuhi tuntutan warga khususnya warga muslim komplek perumahan ini akan tersedianya sarana untuk menjalankan ibadah agama, yaitu masjid.
Sejalan dengan keberadaan komplek perumahan Bukit kencana yang relatif baru usia nya, yaitu mulai awal tahun 1989 yang lalu, dimana pada saat itu baru ada beberapa penghuni saja yang mendiami rumahnya masing-masing, maka tepat pada saat umat islam menyambut bulan suci Ramadhan tahun 1409-H, beberapa warga muslim dikomplek ini secara spontan melemparkan gagasan untuk merintis kegiatan dalam bulan Ramadhan, yaitu sholat jamaah tarawih yang di koordinasikan dibawah panitia kecil kegiatan bulan Ramadhan dan idul Fitri tahun 1409-Hijriyyah. Inilah peristiwa keagamaan pertama yang dialami warga di komplek ini. Dalam pelaksanaan nya mengingat keterbatasan sarana yang ada di komplek perumahan ini beberapa warga disini terpaksa meminjam sementara rumah yang belum dihuni oleh pemiliknya yaitu di Blok D No. 2. Pada tahap awal, memang dirasakan cukup memadai, namun sejalan dengan perkembangan humlah jama’ah yang hadir, terasa betapa perlu nya menjadi topik pembicaraan setiap kali usai melaksanakan sholat tarawih.
Dalam kaitan itulah tercetus pemikiran : apakah tidak sebaiknya dicoba merintis pembangunan rumah ibadah dari sekarang, guna memenuhi kebutuhan warga yang semakin hari semakin bertambah banyak, khususnya juga guna menyambut kehadiran bulan suci akhirnya disepakati utnuk membicarakan pada saat pembuburan kepatiaan Ramadhan. Namun, karena satu dan lain hal, khususnya karena keterbatasan waktu, waktu keinginan membicarakannya secara lebuh mendalam belum dapat terlaksana, sampai akhirnya dating peristiwa keagamaan yang kedua Hari Raya Qurban.
Dalam hal ini, di dorong oleh semangat keberhasilan dalam melaksanakan kegiatan Ramadhan serta semakin teguhnya rasa persaudaraan sesame warga khususnya ukhuwawh di dada warga muslim yang kala itu bernaung di bawah perkumpulan ikatan Keluarga Perumahan Bukit Kencana (IKPBK), akhirnya kegiatan ini juga dapat berjalan dengan baik sesuai rencana, dengan keputusan akhir membicarakan kemballi rencana pembangunan masjid pada saat pembubaran panitia.
Pada saat pembubaran panitia qurban tersebut di sepakati untuk memilih 7 orang formatur yang akan Menyusun konsep tentang susunan panitia pembangunan masjid berikut rencanya kerjanya, guna dibawa dan dibahas dalam musywarah warga muslim perumahan Bukit Kencana. Akhirnya, setelah melalui pembahasan yang intensif, disepakati melaksanakan rapat musyawarah tersebut pada tanggal 23 September 1989, yang dalam pelaksanaannya melahirkan 2 keputusan pokok, yaitu:
Menyetujui dan mengesahkan susunan panitia
Mengesahkan rencana kerja dengan sasaran pokok, yaitu:
*dalam jangka pendek di targetkan berdirinya sebuah bangunan sederhana untuk melaksanakan kegiatan sholat tarawih pada bulan Ramadhan 1440-H
*dalam jangka Panjang, yaitu kurang lebih dalam 2 tahun masa kontruksi, disasarkan berdirinya ssebuah bangunan masjid permanen.
Dalam pelaksanaan nya nanti, disadari betapa berat tanggung jawab yang di pikul oleh kepanitian dalam membangun sarana ibadah lebih-lebih kepada Al-Kjaliq. Namun karena dilindasi niat beribadah semata karena ALLAH SWT, dan dengan di dorong oleh semangat Kerjasama yang baik dari warga disini, serta dengan pertolongan ALLAH SWT, Panitia tetap merasa optimis bahwa tugas mulia ini Insya ALLAH akan dapat terlaksana dengan baik.
Ditinjau dari ketentuan yang ada, sesunguhnya pembangunan sarana ibadah telah di jamin oleh GBHN, dan pelaksanaannya adalah merupakan tanggung jawab Bersama antara pihak pemerintah Bersama sama dengan masyarakat. Sehingga ditinjau dari segi ini, kalua boleh disimpilkan bahwa tugas kepanitian juga secara tidak langsung telah turut membantu program Pemeriintah.
Atas dasar pemikiran tersebut, kiranya usaha kepanitiaan ini akan mendapatkan umpan balik yang psitif dari pihak pemerintah, dalam hal ini pemda Bekasi.
Khususnya dibidang pengerahan dana dari umat islam secara perorangan untuk pembangunan sarana ibadah ini, optimisme panitia berawal dari keyakinan bahwa di dalam rezeki yang di peroleh sehari hari, ada bagian yang menjadj hak orang lain, yaitu fakir miskin dan anak yatim serta usaha-usaha menegakkan jalan ALLAH, antara lain dalam pembangunan sarana ibadah ini. Oleh karena itu. Dengan segala kerendahan hati, panitia mengetyuk kalbu seluruh umat islam untuk ikut membantu pembiayaan rumah ALLAH ini.